Senin, 23 September 2013

Filled Under:

MADRASAH HARUS SIAP DIRI

Madrasah Diminta Siapkan Diri JAKARTA -(Suara Merdeka) Semua satuan pendidikan di bawah Kementerian Agama (Kemenag) akan melaksanakan kurikulum baru pada tahun ajaran depan. Hal itu dilakukan supaya persiapan perubahan kurikulum dapat dilakukan dengan matang. �Ada kesepakatan sekolah-sekolah di bawah Kemenang akan me­laksanakan kurikulum baru mu­lai Tahun Ajaran 2014/2015. Tahun ini DPR minta agar se­mua persiapan dimatangkan,� ujar anggota Komisi VIII DPR RI, Bag­howi, kepada Suara Merdeka, ke­marin. Menurutnya, banyak hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah untuk dapat mewujudkan perubah­an kurikulum ke arah yang lebih baik. Dari persiapan materi ajar, peningkatan kompetensi guru, ke­tersediaan buku dan sarana pra­sarana pendukung serta apa yang akan dituju dengan perubahan kurikulum tersebut. �Ini semua harus dilakukan de­ngan matang dan tidak bisa dengan tergesa-gesa. Semua harus disusun dan dilakukan sesuai dengan jad­wal. Kalau terlalu mepet akan sulit terpantau,� ungkapnya. Dikatakan, persiapan utama yang harus dilakukan oleh Ke­me­nag adalah melakukan kajian ma­teri ajar yang lebih baik dari ta­hun-tahun sebelumnya. �Jangan sam­pai perubahan kurikulum yang akan di­mulai tahun depan itu tanpa tu­juan dan target yang jelas,� tegas politikus Partai Demokrat itu. Setelah materi dan tujuan pe­ru­bahan kurikulum ditentukan, guru-gu­ru pelatih harus disiapkan de­ngan baik. Buku dan bahan ajar ju­ga menjadi hal penting dalam pe­laksanakan perubahan kurikulum. Guru Pelatih �Mereka harus berkompeten dalam pendidikan, kemudian me­reka dapat mengajarkan guru-guru sasaran sesuai dengan tujuan uta­ma kurikulum tersebut,� katanya. Dirinya berharap agar pelatihan ke­pada guru-guru madrasah dapat di­lakukan mulai awal tahun depan sehingga masih ada waktu bagi para guru untuk mendalami pemahaman. �Jangan sampai guru juga gagal me­mahami apa yang harus dila­kukan saat kurikulum baru nanti­nya. Buku harus dipastikan ketersediaannya,� tegas Baghowi. Terkait dengan anggaran ku­ri­ku­lum di sekolah di bawah Ke­me­nag, telah dialokasikan Rp 350 miliar. �Itu untuk mulai persiapan, penga­daan buku, pelatihan gu­ru, hingga im­plementasi,� terang­nya. Anggota komisi VIII dari Fraksi PKS, Raihan Iskandar menga­takan, keputusan untuk tidak me­lak­sanakan kurikulum baru pada tahun ini tepat. Pasalnya, jika terlalu dipaksakan justru akan berakibat fatal, khususnya bagi para pe­serta didik. �Sehingga, apa yang menyang­kut pelaksanaan kurikulum baru di se­kolah madrasah bisa dipersiapkan dalam waktu yang cukup,� ungkapnya. Dia memberikan contoh, pe­lak­sanaan Kurikulum 2013 di ba­wah Kemdikbud tidak berjalan sempurna karena persiapannya dila­ku­kan secara tergesa-gesa. �Seharusnya Kemdikbud dulu berani menahan jangan dilakukan tahun ini. Semua seharusnya dilihat secara realistis. Kemenag kita ingat­kan supaya memberikan pelatihan guru yang cukup mulai saat ini. Harus belajar dari apa yang dilakukan oleh Kemdikbud. Jangan sampai implementasi kurikulumnya kacau lagi,� pinta Raihan. (K32-60)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 الامين.

Designed by Admin | L